Ass alaikum WR WB Sahabat Web
Apa Rahasia Bisnis RasulAllah Muhammad SAW ?
Apa Rahasia Bisnis RasulAllah Muhammad SAW ?
Pada Pertemuan Kali ini, saya akan membagikan
kepada Anda Rahasia Bisnis Rasulullah, Sehingga Anda bisa mencoba memahaminya
satu persatu dan mempraktekkannya. Percuma kan kalau saya beri rahasianya tapi
tidak diteladani dan dipraktekkan, hehehe…
1. Menjadikan Pekerjaan Sebagai Ladang
Menjemput Surga
2. Kejujuran dan Kepercayaan Yang Tidak Bisa
Ditawar
3. Tidak Cuma Bisa Mimpi, Tapi Ahli
Mewujudkannya
4. Berpikir Visioner, Kreatif, dan Siap
Menghadapi Perubahan
5. Planning dan Goal Setting yang Jelas
6. Pintar mempromosikan diri
7. Menggaji Karyawan Sebelum Kering
Keringatnya
8. Mengetahui Rumus Bekerja Dengan Cerdas.
9. Mengutamakan Sinergisme
10. Berbisnis Dengan Cinta
11. Pandai Bersyukur dan Berucap Terima
Kasih
Mari kita Bahas secara mendalam dan kita telaah satu persatu 11 rahasia Bisnis Rosululloh Muhammad SAW berikut ini:
Mari kita Bahas secara mendalam dan kita telaah satu persatu 11 rahasia Bisnis Rosululloh Muhammad SAW berikut ini:
1. BEKERJA = IBADAH
Ada satu kesalahan pemahaman yang sering kali
dilakukan oleh umat manusia di dunia ini, terkait masalah ibadah. Ketika
disinggung soal ibadah, maka yang sering kita pikirkan adalah masalah shalat,
puasa, haji, dll (bagi yang muslim), pergi kebaktian ke gereja (bagi yang
nasrani), sembahyang ke Pura (bagi yang Hindu), dll.
Padahal makna ibadah bisa lebih luas dari pada itu
semua. Ibadah tidak hanya mencakup masalah spiritual saja. Ketika satu
perbuatan dilakukan dengan niatan yang baik, dimulai dengan menyebut nama
Allah, maka itu sudah masuk dalam ranah ibadah.
Begitu pula dengan bisnis yang kita lakukan.
Niatkan saja bisnis Anda sebagai ibadah sejak awal. Maka sepanjang usaha yang
Anda lakukan untuk memajukan bisnis Anda akan menjadi suatu ladang amal yang
mengalirkan pahala. Pantaslah lahir ungkapan, “hidup kaya raya, mati masuk
surga”. Apalagi kalau suksesnya di usia muda.
Dan ketika kita meniatkan setiap pekerjaan kita
sebagai satu bentuk ibadah, maka efeknya akan lain sekali dan cenderung positif
:
* Anda akan bekerja lebih baik karena ini
adalah ibadah. Ngga mungkin kan kita ibadah kepada Sang Khalik serampangan.
* Anda lebih ikhlas dalam menjalani prosesnya
karena ini bagian dari perjalanan ibadah kita.
* Anda akan jujur dan amanah karena ingin
mendapatkan balasan yang terbaik dariNya. Dll.
Kalau sudah begini, peluang bisnis kita untuk maju
dan berkembang pesat terbuka lebar. Tentunya berujung pada kesuksesan dan
peningkatan level spiritual kita yang berjalan beriringan. Bekerja = Ibadah, hidup
sukses mati masuk surga.
2. KEJUJURAN & KEPERCAYAAN
Hal ini rasanya sudah banyak diketahui oleh banyak
pebisnis, namun tidak banyak yang benar-benar memegang dan melaksanakannya.
Hampir ratusan bahkan ribuan pebisnis lahir setiap harinya, namun tidak banyak
yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Mungkin dua hal ini yang
tidak disadari oleh kita kebanyakan.
Ada satu ungkapan menarik yang saya temukan di
sebuah buku, “Etika bisnis memegang peranan penting dalam membentuk pola dan
sistem transaksi bisnis. Pada akhirnya menentukan warna dan nasib bisnis yang
dijalankan seseorang.” Coba direnungi sejenak ungkapan tersebut.
Di tengah ketatnya persaingan bisnis yang saat ini
tengah terjadi, tentu sebagai pebisnis yang ikut terjun di dalamnya kita
memerlukan beberapa nilai tambah yang menjadikan bisnis kita lebih unggul
dibandingkan dengan pebisnis lainnya.
Namun apa yang sering terjadi, alih-alih mencari
nilai tambah dan mengembangkan bisnis, kita malah cenderung suka menyikut
pesaing bisnis dengan segala macam cara. Melupakan etika yang seharusnya bisa
kita jadikan satu pegangan dan menjadi batu pijakan untuk melesatkan bisnis
kita ke atas.
Bicara soal nilai tambah ini, KEJUJURAN dan
KEPERCAYAAN sudah menjadi nilai tambah yang sangat luar biasa. Kenapa? Sudah
bukan rahasia lagi kalau mayoritas customer kita membeli produk ataupun
menjalin kerjasama dengan kita karena mereka PERCAYA bahwa kita JUJUR dan bisa
DIPERCAYA.
Apalagi saat ini marak dengan penipuan-penipuan
ngga jelas. Bahkan metode penipuannya pun sudah semakin profesional. Membutakan
mata, mengusik emosi sesaat dan menyebabkan kita kehilangan banyak hal dalam
waktu yang singkat.
Jadi coba mulai dari sekarang, kita ubah sikap
kita dalam berbisnis. Cobalah untuk jujur dan tidak berbohong, sekecil apapun.
Cobalah untuk membangun kepercayaan dengan sikap yang tepat. Bisa juga dengan
membangun personal branding agar orang lebih mengenal siapa dan bagaimana kita
sebenarnya. Dan ingat, pebisnis yang tidak jujur sudah mendapatkan 1 tiket VIP
di neraka, itu ada di Al-Qur’an.
Lihatlah bagaimana Rasullah yang mendapatkan gelar
Al-Amin karena kejujurannya sejak awal dia memulai karirnya. Walaupun startnya
dari seorang penggembala kambing, namun berkat kejujurannya lah dia mampu
menggenjot karirnya hingga berakhir dengan kesuksesannya sebagai seorang
pebisnis besar.
3. NGGA CUMA MIMPI, TAPI ACTION
“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia…”
(Nidji - Laskar Pelangi). Bait lagu tersebut akan menjadi benar apabila kita
ACTION untuk mewujudkan mimpi kita tersebut. Sudah terlalu banyak orang memimpikan
untuk memiliki bisnis yang besar dan sukses, namun fakta berbicara bahwa yang
sukses dan kaya hanya segelintir saja.
Cobalah Anda sesekali berdiskusi dengan
rekan-rekan yang saat ini hidupnya pas-pasan. Anda bisa bertanya kepada mereka
apa sih mimpi sukses mereka di dunia ini. Saya yakin disini mereka akan
bercerita dengan antusias apa mimpinya. Lalu coba berikan pertanyaan kedua,
“Apa yang sudah mereka lakukan untuk sampai pada tujuan tersebut?” (pertanyaan
ini juga buat Anda lho).
Kalau pertanyaan pertama sifatnya enteng (cuma
mimpi doang), maka pertanyaan kedua bobotnya berat sekali. Karena dalam hal ini
menuntut satu hal, yakni TINDAKAN NYATA. Dan saya yakin sejuta alasan akan
keluar dari kata-kata mereka, yang intinya tidak pernah punya keberanian untuk
mencoba mewujudkan impian mereka alias tidak berani bertindak nyata.
Kita seringkali terlalu takut untuk memulau
bertindak karena yang sering dibayangkan adalah KEGAGALANNYA. Kata gagal
merasuk begitu dalam hingga berkuasa dalam pikiran kita mengalahkan arti
penting kesuksesan itu sendiri. Padahal kalau kita mau belajar pada mereka yang
sukses, justru mereka sukses adalah karena fokus pada keberhasilan yang ada di
akhir perjalanan. Gagal di tengah jalan tidak masalah, karena perjalanan belum
berakhir dan garis finishnya adalah kesuksesan.
Lihatlah bagaimana Rasulullah yang sejak kecil
selalu bermimpi menjadi orang yang sukses. Beliau tidak mempedulikan latar
belakangnya yang notabene berasal dari keluarga miskin dan yatim piatu. Dengan
berbekal sebuah prinsip, “Hari esok harus lebih baik dari hari ini”, Beliau
melangkah dengan pasti.
Beliau juga tidak takut ketika harus bersusah
payah merintis bisnisnya dari nol. Masih ingat pendidikan bisnis pertama kali
Rasulullah? Ya, saat beliau memulainya dengan menjadi penggembala kambing.
Kemudian berlanjut dengan membantu pamannya berdagang. Lanjut lagi dengan
menjadi agen bagi para pengusaha dan investor kaya. Yang berujung dengan
menjadi saudagar kaya dan sukses.
Rekan-rekan, tiga point di atas sebenarnya bukan
hal yang baru lagi dalam dunia keseharian kita. Tapi yaitu, belum banyak yang
melaksanakannya. Entah karena ketidaktahuan atau karena memang ketidakberanian
untuk bertindak.
4. BERPIKIR VISIONER, KREATIF DAN SIAP UNTUK
PERUBAHAN
Mungkin sudah bukan hal yang baru lagi bila Anda
mendengar bahwa seorang pebisnis yang sukses adalah mereka yang memiliki visi
yang jelas kedepan. Mustahil ada orang sukses tanpa visi. Kenapa? Karena visi
adalah cetak biru / blue print masa depan sukses kita.
Bayangkan Anda akan membangun sebuah bangunan
megah, semacam tower pencakar langit yang indah, dan mungkin berharga sangat
mahal bila disewakan sebagai properti hunian maupun kantoran. Ketika proses
pembangunan akan dimulai, coba pikirkan apa yang paling dibutuhkan oleh para
developer? GAMBAR. Ya, gambar bangunan yang akan dibangun. Makin jelas
gambarnya makin mudah bagi pekerja di lapangan untuk mengerjakannya.
Begitu pula dengan kita. Makin jelas visi yang
kita miliki, maka kita bisa menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan
dengan lebih mudah dan jelas juga tentunya. Untuk membantu Anda belajar dan
berani membangun visi yang besar, saya merekomendasikan sebuah buku karangan
David J.S, “Berpikir dan Berjiwa Besar“.
Sama pentingnya dengan visi, tanpa kreatifitas
seorang pebisnis akan mati kutu. Anda bisa lihat, hampir setiap hari lahir
pebisnis-pebisnis baru di dunia ini. Satu sama lain saling melahirkan inovasi
baru yang lebih canggih dari para kompetitornya. Kualitas ditingkatkan dan
inovasi terus dilahirkan, diferensiasi pun dilakukan juga sebagai bagian dari
inovasi. Dan yang pasti semua itu butuh kreativitas.
Lantas bagaimana meningkatkan kreativitas tidak
akan saya bahas panjang lebar kali ini. Namun Anda bisa membaca buku,
“Marketing Is Bullshit” karangan Ippho Santosa. Disana beliau membeberkan mitos
dunia marketing beserta solusinya, termasuk bagaimana sebenarnya untuk
menumbuhkan kreativitas itu simpel. Kuatkan saja sisi kanan otak Anda (EQ >
IQ). Percayalah, karena saya sudah membacanya.
Persiapkan juga diri Anda untuk menghadapi perubahan,
karena tidak ada yang abadi di dunia ini melainkan perubahan itu sendiri.
Lihatlah di sekeliling kita, banyak hal berubah dengan cepat. Apalagi ketika
teknologi informasi berkembang dengan pesat, dan arus informasi sudah tak
terbendung lagi. Hingga muncullah slogan, “Siapa yang menguasai informasi,
dialah yang akan memenangkan pertempuran.” Nah, salah satu peristiwa yang
sangat menggambarkan jelas betapa visioner dan kreatifnya Rasulullah adalah
pada saat peristiwa Kota Madinah diblokade dan diembargo oleh suku Quraisy dan
suku-suku Arab lainnya. Sehingga pada walaupun Madinah berada di jalur
perdagangan penting, namun tidak ada aktivitas ekonomi sama sekali disana
karena semua pedagang dari luar Kota Madinah dilarang menggelar dagangan
disana.
Kondisi ini tentu menyusahkan Rasulullah dan para
sahabatnya. Krisis ekonomi terjadi di tengah Kota Madinah. Lantas bagaimana
Rasulullah menyikapi perubahan ekonomi yang sangat mendadak dan diluar
perkiraan ini? Beliau tidak berdiam diri. Visi besarnya untuk menyelamatkan
Kota Madinah sekaligus menjadikannya sebagai Kota kota yang ideal dalam
berbagai aspek kehidupan, menuntun pemikiran kreatifnya untuk kemudian menyusun
strategi yang luar biasa.
Beliau pun mengajak para pengusaha kecil setempat
untuk membangun pasar alternatif sebagai pengganti pasar lama yang telah mati
akibat ketergantungan pada perdagangan antar kota dan wilayah. Dengan pasar
alternatif ini perlahan beliau menghidupkan urat nadi perekonomian umat Islam.
Langkah berikutnya beliau juga menginvestasikan hartanya untuk membeli berbagai
sarana publik yang selama ini dikuasai oleh orang Yahudi yakni sebuah sumur air
yang jernih dan bagus, walau harus menebusnya dengan harga yang sangat mahal.
Sehingga kota Madinah memiliki pasar dan sarana air bersih sendiri.
Agar pasar alternatif ini ramai dengan transaksi
perdagangan, beliau pun memotivasi para pedagang lokal, petani dan pengusaha
(pengrajin) untuk produktif dan membuat produk-produk yang menjadi kebutuhan.
Lambat tapi pasti pasar tersebut akhirnya mulai ramai dan bisa menghidupi
perekonomian Kota Madinah tanpa bantuan perdagangan dari luar. Suku-suku
pemboikot pun takjub. Bagaimana bisa hal tersebut terjadi.
Kemudian beliau pun mengubah sistem perekonomian
berbasis syariah, dengan pilar perdagangan berupa sistem bagi hasil saling
menguntungkan semua pihak (termasuk pihak Yahudi yang sebelumnya ikut memboikot
dari dalam kota). Beliau juga mendidik para pelaku bisnis untuk membentuk satu
sistem peradilan yang beretika. Dan beliau sendiri pun terjun di dalamnya,
memberikan contoh teladan yang menonjolkan sisi komitmen dan profesionalisme.
Dan kisah nyata ini ditutup dengan sangat manis,
yakni perubahan 180 derajat pada Kota Madinah. Jika sebelumnya kota ini berada
di ambang kehancuran sebagai akibat embargo dari suku-suku di luar kota, maka
kini kota ini bisa bernafas kembali dan terus survive hingga akhirnya Suku
Quraisy menghentikan embargo kesana dan membuka kembali jalur perdagangan di
Kota Madinah.
5. PLANNING DAN GOAL SETTING YANG JELAS
Tidak merencanakan sama artinya dengan
merencanakan gagal. Itulah mengapa setiap bisnis yang akan dibangun memerlukan
sebuah pererencanaan yang matang. Mulai dari persiapan hingga pada akhirnya
launching produk di pasar yang tepat. Tidak hanya itu, untuk mempertahankan
kelangsungan bisnis pun perlu perencanaan dan strategi yang tepat. Maka sangat
diperlukan kemampuan untuk mengenali keinginan pasar, siapa pesaing kita, dan
juga studi kelayakan bisnis yang kita lakukan.
Disamping itu perencanaan tersebut harus juga didasarkan
pada goal yang sudah kita buat. Sehingga ada sebuah tolok ukur sejauh mana
pencapaian yang sudah kita dapat. Apakah pergerakan bisnis kita sedang naik,
ataukah jangan-jangan sedang turun menuju gerbang kehancuran. Entah karena
“samudera mulai memerah” karena muncul pesaing sejenis, ataukah kita tidak siap
dengan perubahan kebutuhan pasar sebagai akibat munculnya “samudera-samudera
biru” sebagai buah dari kreativitas para kompetitor kita.
Goal sifatnya lebih spesifik dan jangkauannya
lebih pendek daripada visi. Sehingga terlihat lebih masuk akal untuk dicapai.
Dan ini menjadi suatu hal yang penting dikarenakan manusia cenderung menyerah
di tengah jalan manakala target yang ingin dicapai terasa sangat jauh dan
imposible. Namun, bila terlihat real dan memungkinkan untuk dicapai maka ada
satu spirits baru untuk menyelesaikan perjalanan panjang menuju sukses yang
telah kita mulai.
Agar mudah membedakan antara visi dan goal, kita
kembali pada contoh proses membangun gedung mewah yang sudah saya berikan di
awal. Visi adalah blue print hasil akhir bagaimana gedung tersebut nantinya.
Nah, goal dalam hal ini adalah berupa gambar rencana kerja yang sifatnya lebih
detail lagi. Jika visi menyeluruh dan bersifat global, maka goal adalah
penjabaran-penjabarannya. Dan boleh juga dikatakan bahwa goal adalah breakdown
dari visi yang telah kita buat.
Prinsip ini sendiri diterapkan Rasulullah pada
saat beliau menjalankan bisnisnya. Ketika pada saat beliau merintis karir
dengan menjadi penggembala, beliau tidak terus menerus stagnan dijalur
tersebut. Beliau melakukan survey kecil-kecilan untuk merencanakan pengembangan
potensi bisnisnya. Beliau melihat bahwa bisnis perdagangan tentu jauh lebih
menguntungkan daripada hanya sekedar menjadi seorang penggembala yang notabene
kerja ikut orang. Apalagi saat itu Kota Mekah menjadi salah satu pusara
perdagangan Bangsa Arab.
Meski yakin akan potensinya, beliau tidak gegabah
sebelum berpindah profesi menjadi pebisnis. Beliau berusaha mengenali lebih
dalam dunia seperti apa yang akan diterjuni berikutnya. Itulah yang membuat
dirinya ngotot untuk ikut pamannya berdagang ke luar negeri (Syam) walau
usianya masih muda belia. Tujuannya cuma satu, mencari pengetahuan yang
mendalam tentang dunia perdagangan, juga daerah-daerah yang strategis. Sejarah
mencatat bahwa Rasulullah telah banyak mengunjungi daerah-daerah bisnis seperti
Syiria dan Yaman.
Perencanaan matang dan goal setting sudah dibuat
dengan visi sukses yang jelas. Beliau pun kemudian action dengan menawarkan
diri menjadi manager perdagangan para investor. Beliau memaparkan rencana
bisnis (bisnis plan) dengan sangat real dan diyakini mampu membawa keuntungan
besar. Inilah yang pada akhirnya membuat investor siap menggelontorkan dana
dalam jumlah yang cukup besar. Apalagi Rasulullah juga telah mengantongi satu
kredibilitas lewat gelar Al-Amin karena kejujuran beliau.
Dengan berbekal dana dari investor, Rasulullah
mengembangkan bisnisnya hingga mendatangkan keuntungan bagi mereka. Disanalah
hingga akhirnya beliau bertemu dengan seorang investor besar, Siti Khadijah,
yang kemudian mempercayakan bisnisnya di Yaman kepada Rasulullah. Beliau juga
mempimpin sendiri ekspedisi perdagangan dalam rangka mengembangkan sayap ke
Syiria, Jorash, dan Bahrain di timur Semenanjung Arab.
Wow, tidak terasa sudah cukup banyak ulasan
Rahasia Bisnis Rasulullah yang saya paparkan beserta bentuk aplikasinya.
Tentunya mengacu pada sumber yang jelas, yaitu buku Rahasia Bisnis Rasulullah
karangan Prof. LAODE KAMALUDDIN, Ph.D (CEO Global International Eco Rescue Ltd,
yang berpusat di London, UK, dan Alabama).
6. PINTAR MEMPROMOSIKAN DIRI
Kalau Anda perhatikan, hampir setiap hari hidup
kita bergumul dengan yang namanya promosi. Iklan dimana-mana, baik yang
sifatnya langsung maupun hanya sekedar siratan belaka. Tujuannya cuma satu
menghasilkan volume penjualan yang tinggi dan mempengaruhi pikiran kita untuk
selalu ingat pada produk yang dipromosikan.
Promosi kini telah menjadi hal yang tak
terpisahkan dari dunia bisnis. Dengan promosi kita mengundang orang lain untuk
melakukan transaksi atas produk apapun yang kita jual. Dengan promosi orang
jadi tahu siapa diri kita, produk kita, plus kualitas sebagai pelengkap dari
produk. Dan karena banyak bisnis yang bertebaran, maka perang promosi antar
satu bisnis dengan bisnis lain tak terelakkan lagi. Berusaha menunjukkan siapa
yang terbaik, dan memang yang terbaik lah yang akan menang. best quality, best
price.
Begitu juga dengan diri kita, perlu dipromosikan
juga. Tidak sedikit kita melihat orang dengan segudang kemampuan dan talenta,
namun menjadi manusia tidak berguna ketika tidak mampu mempromosikan dirinya
kepada dunia luar. Pun kita tahu bahwa dibalik sebuah bisnis yang sukses selalu
ada satu sosok figur yang menjadi icon bisnis. Dan sosok tersebut biasanya
sudah memegang kepercayaan dari masyarakat. Dan sebagaimana kita ketahui untuk
sukses dalam berbisnis di masa sekarang dibutuhkan kepercayaan, baik itu pada
diri kita, maupun pada produk yang dipasarkan.
Rasulullah sendiri menyadari akan pentingnya
promosi dalam pergerakan bisnisnya. Ia hafal betul masa-masa dimana para
pedagang di penjuru dunia mengadakan transaksi dadakan di tempat-tempat
tertentu. Seolah tidak ingin membiarkan kesempatan itu, beliau datang dan
mengikuti jalan acaranya dan mencoba mempromosikan konsep bisnisnya. Itu
membuatnya dikenal di kalangan pedagang manca negara.
Tidak hanya itu, rasulullah juga menunjukkan pola
bisnis yang berbeda. Prinsipnya adalah keterbukaan. Bila pebisnis lain mematok
harga berdasar pada harga kompetitornya, maka tidak demikian dengan Rasulullah.
Ia memilih untuk menceritakan berapa harga barang yang dibeli sebelumnya dan
memberikan kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungannya.
Beliau sadar akan nafas sebuah penjualan. Ia tidak
tergoda untuk segera mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Baginya
keuntungan sedikit dengan kuantitas penjualan yang banyak pasti lebih
menguntungkan dibandingkan dengan keuntungan berlebih di awal penjualan namun
membuat kapok pembeli dan tidak lagi bertransaksi dengannya. Dan dengan prinsip
kejujurannya itulah, ia bisa mempertahankan relasi.
Perbedaan sikap dengan para pebisnis lain,
memiliki kekuatan tersendiri dalam menarik konsumen rasulullah, yang pada
akhirnya menjadi sarana promosi efektif atas dirinya. Berbekal personal
branding ini, bisnis beliau pun melejit luar biasa. Yang pasti beliau tahu betul
seberapa kualitas barang yang dijualnya. Dan tidak menetapkan harga dasar
(tanpa keuntungan) yang berlebih.
Itulah cara Rasulullah mempromosikan dirinya.
Sederhana tapi tak banyak yang bisa dan berani melakukannya. Low benefit, high
sales value. High quality, best price.
7. MENGGAJI KARYAWAN SEBELUM KERING KERINGATNYA
Dalam urusan gaji menggaji dan mempekerjakan
karyawannya, Rasulullah menerapkan beberapa prinsip sebagai berikut :
* Tidak pernah terlambat dalam memberikan
gaji karyawannya, karena keterlambatan memberikan gaji yang merupakan hak
mereka adalah sebuah kedzoliman.
* Adil dalam memberikan gaji, dalam artian
berapa nilai yang diberikan sesuai denga bobot pekerjaannya.
* Sering memberikan bonus-bonus tambahan di
luar gaji pokok.
Selain prinsip di atas, Rasulullah juga
memperlakukan karyawannya tidak sebagai atasan dan bawahan, melainkan juga
menganggap karyawannya sebagai bagian dari persaudaraan dan kekeluargaan
sehingga ada perhatian lebih terhadap kesejahteraan mereka.
Prinsip-prinsip di atas kalau kita teladani dan
kita lakukan pada bisnis yang kita jalankan secara tidak langsung akan
meningkatkan produktivitas dan percepatan bisnis yang berjalan luar biasa.
Dalam hal ini, Anda sudah meletakkan satu kondisi makmur pada para karyawan.
Disi lain sebagai imbal balik dan tanpa diminta, mereka pun akan bekerja
sepenuh hati dan penuh produktivitas karena merasa kebutuhan dan haknya telah
Anda cukupkan dengan baik.
Disamping itu dengan meletakkan prinsip
persaudaraan dan kekeluargaan tanpa melupakan batasan profesionalitas, Anda
menciptakan satu atmosfer kerja yang baik dan sangat kondusif untuk
menumbuhkembangkan bisnis Anda. Yang pasti Anda akan memiliki karyawan yang
mencintai Anda.
8. MEMAHAMI RUMUS “BEKERJA DENGAN CERDAS
Dulu seringkali didengungkan bahwa untuk sukses
kita perlu bekerja keras. Namun, tidak untuk zaman sekarang. Kalau Anda lihat,
maaf, tukang becak pun setiap harinya bekerja keras. Bahkan tidak ada hari
libur bagi mereka. Setiap hari mengayuh pedal becak untuk mencari nafkah. Tapi
penghasilannya tetap saja tidak bisa mengalahkan pebisnis yang selain bekerja
keras juga bekerja cerdas dengan “mengelola uang orang lain dan tenaga orang
lain” (kata, Robert T. Kiyosaki dalam The Cash Flow Quadrant).
Orang yang bekerja dengan kecerdasan memiliki
keuntungan yang jauh berlipat jika dibandingkan mereka yang hanya bekerja
keras. Perbedaan itu seperti perbedaan antara orang yang bekerja dengan visi
dan yang bekerja tidak dengan visi. Seperti orang yang bekerja dengan mengembangkan
teknik dan orang yang bekerja tanpa mengembangkan teknik.
Bekerja dengan cerdas juga berarti mampu memilah
pekerjaan dalam pikiran, jauh sebelum diwujudkan dalam tindakan konkret. Juga
paham mana pekerjaan yang berorientasi ke depan dan mana yang hanya
menghabiskan waktu belaka. Tahu mana prioritas dan mampu memilah mana yang
perlu diselesaikan saat ini dan mana yang bisa ditunda. Sehingga pekerjaan
menjadi efektif dan efisien.
Penerapan konsep bekerja cerdas dalam perjalanan
hidup Rasulullah dimulai ketika beliau memutuskan untuk berpindah profesi dari
seorang penggembala menjadi seorang pebisnis. Beliau menyadari bahwa jalur
perdagangan, memiliki potensi keuntungan yang besar dan sifatnya jangka panjang
daripada hanya sebagai seorang penggembala. Beliau sadar roda perputaran
bisnis, jauh lebih cepat daripada berternak.
Kecerdasan beliau juga terlihat manakala beliau
memutuskan untuk menekuni bisnis jasa (manager pengelola bisnis dan dana
investasi, dimana menggunakan sistem pembagian dividen di akhir tahun). Beliau
menyadari bahwa berangkat dari kondisi awal yang miskin, maka tidak mungkin baginya
untuk langsung berbisnis di bidang perdagangan, mengingat modal yang dibutuhkan
cukup besar.
Dengan kekurangannya ini, beliau pun memanfaatkan
prinsip bisnis modern, yakni menggunakan uang orang lain dan tenaga orang lain.
Beliau pun menghimpun para pemodal (investor) dan menawarkan jasanya mengelola
modal dalam satu model bisnis perdagangan. Apalagi beliau pandai mempromosikan
diri dan juga dikenal sebagai orang yang jujur.
Jadi terlihat, bahwa di zaman itu Rasulullah sendiri sudah menyadari
bahwa bekerja keras tidak cukup, melainkan harus bekerja cerdas!
Oke, saya kira ulasan dan bahasan Rahasia Bisnis
Rasulullah kali ini cukup sampai disini. Nantikan point-point Rahasia Bisnis
Rasulullah berikutnya di artikel mendatang. Semoga yang sedikit ini bermanfaat
dan bisa memberikan inspirasi serta motivasi Anda dalam Wira Usaha Syariah.
9. MENGUTAMAKAN SINERGISME
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah
sebagai makhluk sosial, dengan kata lain untuk bisa hidup kita dituntut harus
bekerja sama satu sama lainnya. Belajar dari sana, ternyata bisnis juga seperti
itu. Tidak semua hal bisa kita pegang sendiri.
Itulah mengapa para pebisnis umumnya selalu
mencari celah untuk bisa bersinergi dengan pebisnis lainnya. Karena mereka
sadar, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dengan bersinergi maka ada satu
usaha untuk saling menutup kekurangan yang ada dan menyatukan kekuatan menjadi
yang terbaik diantara yang lain. Memperingan pekerjaan, namun memaksimalkan
produktivitas bisnis.
Dan ngomong-ngomong, dengan sinergi kita bisa
melejitkan karir bisnis kita. Dengan sinergi kita bisa memperkokoh bisnis kita.
Ini juga yang saat ini sedang saya lakukan dengan beberapa pebisnis senior
lainnya.
Contoh sinergi yang dilakukan Rasulllah adalah pada awal ketika beliau
membangun bisnisnya. Rasulullah memiliki kemampuan marketing dan manajemen bisnis
yang luar biasa. Disisi lain, beliau tidak punya modal awal yang cukup untuk
memulai bisnis. Akhirnya beliau pun bersinergi dengan para pemodal bisnis. Dan
kedua belah pihak pun mendapatkan keuntungan. Para pemodal mendapatkan untung
dari pembagian dividen, Rasulullah sendiri mendapatkan untung dari operasional
bisnis yang memang profit + bisa mengumpulkan modal untuk membangun bisnisnya
sendiri.
10 . BERBISNIS DENGAN CINTA
Dalam artikel terdahulu saya pernah menuliskan “Rahasia Terdalam Untuk Sukses”
(silahkan dibaca), sebagai hasil review atas seminar visi dan motivasi yang
pernah saya ikuti. Ternyata setelah saya menemukan buku 12 Rahasia Bisnis
Rasulullah, ada klop dengan satu poin yakni poin berbisnis dengan cinta.
Cinta memang sebuah power yang luar biasa. Karena cinta seseorang rela
melakukan apa saja. Termasuk juga bisnis. Ketika Anda mencintai apa yang Anda
lakukan (bisnis apapun itu), maka biasanya hasilnya akan sangat berbeda dengan
mereka yang melakukan sesuatu dengan keterpaksaan tanpa ada cinta di dalamnya.
Memang hasilnya masih ada, tapi tidak akan maksimal.
Lihatlah Iwan Fals, W.S.Rendra, Habiburrahman El Shirazy, Bill Gates,
Ford, dll, yang merupakan gambaran orang-orang yang sukses menjalani bisnis
dengan cinta. Kecintaan mereka atas pekerjaannya itu membuat mereka terus
bersemangat meski pada saat-saat yang sulit. Kecintaan mereka itu pula lah yang
membuat mereka sukses luar biasa, karena rasa cinta membangkitkan energi besar
dalam diri mereka.
Pada diri Rasulullah sendiri kita sudah mengenalnya sebagai pribadi yang
penuh rasa cinta dan kasih sayang. Ia tak pernah menyakiti orang lain, bahkan
terhadap orang yang membencinya sekalipun. Beliau senantiasa bertindak lemah
lembut dan penuh kecintaan.
Dalam bisnisnya beliau selalu ramah dan piawai memberikan perhatian yang
tulus, baik itu pada pelanggannya maupun pada relasi bisnisnya. Akhirnya
pelanggannya menjadi loyal dan terus melakukan repeat order. Pelanggan baru pun
banyak berdatangan sebagai efek dari getok tular marketing. Adapun dengan
relasi bisnisnya, mereka semua menjadi respek kepada Rasulullah dan tidak
segan-segan memberikan bantuan ataupun mengadakan sinergis bisnis demi kebaikan
semua.
11 . PANDAI BERSYUKUR
Di Al-Qur’an Allah sudah berjanji kepada kita, barang siapa yang
mensyukuri setiap nikmat yang ada pada diri manusia, maka Allah akan
menambahkan kenikmatan baginya. Dan sebaliknya, barang siapa yang kufur nikmat,
tunggu saja adzab yang menanti!
Banyak orang seringkali merasa hidupnya selalu kurang, padahal jika dia
mau jeli, sesungguhnya banyak hal yang mesti dia syukuri. Dan ketika kita
menjadi pandai bersyukur ditunggu saja miracle-miracle datang. Ngga percaya? Coba cari dan baca juga buku The Secret dan
Quantum Ikhlas yang banyak membahas soal Hukum Daya Tarik.
Wujud syukur itu sendiri bisa juga berupa menyisihkan sebagian hasil
yang kita dapatkan dari bisnis untuk mereka, saudara-saudara kita yang
benar-benar membutuhkan. Ketika Anda benar-benar ikhlas bershodaqoh, maka Allah
akan memberikan kita lebih banyak lagi dari apa yang kita shodaqohkan.
Memang jika dipikir secara logika ngga masuk. Kita berpikir 10-1 = 9.
Namun tidak demikian matematika Allah. Bisa jadi 10-1 = 19. Kok bisa? Hey, itu
janji Allah di Al-Qur’an. Masa Allah ingkar janji. Tapi dengan satu syarat.
Anda ikhlas. Biar lebih mantap, silahkan cari buku “The Miracle of Giving”
karangan Ust. Yusuf Mansur.
Kalau saya menganggapnya sangat masuk akal. Ketika kita menshodaqohkan
sebagian harta pada mereka yang membutuhkan, maka biasanya orang-orang yang
kita bantu akan mendoakan kita. Ingat, doa orang miskin itu mudah sekali
dikabulkan oleh Allah. Makin sering Anda shodaqoh sebagai wujud syukur, makin
sering didoakan dan doa diterima, makin sukses Anda.
Bicara soal syukur, Rasulullah lah masternya. Beliau jarang mengeluh dan
senantiasa mensyukuri apa yang dimilikinya. Dan beliau juga senang berbagi
kepada saudara-saudaranya yang membutuhkan sebagai salah satu wujud syukurnya.
Meski sukses, beliau tetap memilih hidup sederhana (low profile) agar tidak ada
kesenjangan yang terlalu jauh antara dirinya dan mereka yang hidup susah.
Sekali lagi inget, makin kita bersyukur makin dahsyat bisnis kita.
Oke, total hingga saat ini udah 11 rahasia bisnis rasulullah yang kita
sharingkan. Masih tersisa satu rahasia lagi. Saya akan sharingkan di kesempatan
berikutnya. Sengaja saya pisahkan karena yang terakhir ini sangat penting dan
menyangkut satu falsafah hidup yang mendalam, bahkan bisa dibilang menjadi
tujuan hidup kita kedua setelah hidup untuk beribadah (tujuan hidup utama).
Jangan lewatkan.
Wa alaikum salam WR WB